Post Top Ad

Sains & TeknologiSetting Blog & Web

Apa maksud : Halaman alternatif dengan tag kanonik yang tepat ?

Apa maksud pesan "Alternate page with proper canonical tag" pada Google Search Console ? Bagaimana cara mengatasinya ?




Saat membuka Google Search Console, kita akan diberikan informasi tentang berbagai masalah mengapa halaman -halaman situs yang kita miliki tidak terindeks di Google, atau hilang dari mesin pencari Google. Salah satunya adalah : "Alternate page with proper canonical tag" seperti gambar di atas.



Bagiamana sebuah situs ditampilkan di suatu search engine ?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita harus memahami terlebih dahulu bagaimana sebuah situs bisa ditampilkan dalam sebuah mesin pencari. Menurut wikipedia, Pengidentifikasi Sumber Seragam (bahasa InggrisUniform Resource IdentifierURI) adalah sebuah untaian karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi nama, sumber, atau layanan di Internet.


URI memungkinkan identifikasi seperti interaksi dengan representasi sumber daya melalui jaringan (biasanya di world wide web) dengan menggunakan protokol tertentu. URI biasanya terdiri dari bagian yang disebut skema yang diikuti sebuah alamat. URI diakses dengan format skema://alamat.sumber atau skema:alamat.sumber. Misalnya, URI http://yahoo.com menunjukkan alamat sumber yahoo.com yang dipanggil lewat skema HTTP. Walaupun HTTP adalah skema yang sering digunakan, namun masih tersedia skema-skema lain, misalnya telnetFTPNews, dan sebagainya.


URI dapat diklasifikasikan sebagai lokator (URL), atau nama (URN), atau keduanya. Sebuah Uniform Resource Name (URN) fungsi seperti nama seseorang, sementara lokator sumber seragam (URL) menyerupai alamatnya. Dengan kata lain: URN mendefinisikan butir identitas, sementara URL menyediakan metode untuk menemukannya.


Apa yang dimaksud dengan kanonikalisasi ?

Kanonikalisasi adalah proses pemilihan URLkanonis– representatif dari suatu konten. Artinya, URL kanonis adalah URL halaman yang dipilih Google sebagai yang paling representatif dari sekumpulan halaman duplikat. Proses yang sering kali disebut penghapusan duplikat ini membantu Google untuk menampilkan hanya satu versi dari konten duplikat dalam hasil penelusurannya.

Berikut ada banyak alasan yang menyebabkan situs memiliki konten duplikat:

  1. Varian wilayah: misalnya, konten untuk wilayah Amerika Serikat dan Inggris Raya, yang dapat diakses dari URL berbeda, tetapi pada dasarnya merupakan konten yang sama dalam bahasa yang juga sama
  2. Varian perangkat: misalnya, satu halaman dengan versi seluler dan desktop
  3. Varian protokol: misalnya, versi HTTP dan HTTPS dari suatu situs
  4. Fungsi situs: misalnya, hasil dari fungsi pengurutan dan pemfilteran halaman kategori
  5. Varian yang tidak disengaja: misalnya, versi demo suatu situs tidak sengaja dibiarkan jadi masih dapat diakses oleh crawler.

Adanya konten duplikat tertentu di suatu situs adalah hal biasa dan bukan pelanggaran kebijakan spam Google. Namun, memiliki konten yang sama yang dapat diakses melalui banyak URL berbeda dapat menjadi pengalaman pengguna yang buruk (misalnya, orang mungkin bertanya-tanya mana halaman yang tepat, dan apakah ada perbedaan di antara keduanya) dan mungkin akan mempersulit Anda dalam melacak performa konten Anda di hasil penelusuran.

 


Bagaimana cara Google mengindeks dan memilih URL kanonis ?


Saat mengindeks halaman, Google akan menentukan konten utama (atau bagian utama) setiap halaman. Jika menemukan beberapa halaman yang tampak sama atau memiliki konten utama yang sangat mirip, Google akan secara objektif memilih halaman yang paling lengkap dan bermanfaat bagi pengguna penelusuran. Penilaian ini didasarkan pada faktor (atau sinyal) yang dikumpulkan saat proses pengindeksan. Setelah itu, Google akan menandai halaman tersebut sebagai kanonis. Halaman yang paling sering di-crawl adalah halaman kanonis, sedangkan duplikat tidak terlalu sering di-crawl untuk mengurangi beban crawling pada situs.

baca juga :

Bagaimana cara memperbaiki masalah kanonikalisasi ?

Gunakan Alat Inspeksi URL pada Google Search Console untuk memeriksa halaman yang dianggap Google sebagai kanonis. Meskipun Anda secara eksplisit menentukan halaman kanonis, Google mungkin memilih halaman lain sebagai kanonis karena berbagai alasan seperti kualitas kontennya. Sebelum memecahkan masalah, pertimbangkan apakah URL kanonis yang dipilih Google lebih sesuai daripada URL kanonis pilihan Anda untuk pengguna yang berasal dari Google Penelusuran


Pada artikel sebelumnya kita pernah membahas cara memeriksa halaman yang dianggap goole sebagai kanonis pada judul :



Masalah yang paling umum pada kanonikalisasi dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut :

Varian bahasa tanpa anotasi yang dilokalkan : 

Jika Anda memiliki beberapa situs yang pada dasarnya menayangkan konten serupa yang dilokalkan bagi berbagai pengguna di seluruh dunia, pastikan Anda mengikuti panduan kami terkait situs yang dilokalkan. Misalnya, jika Anda memiliki situs yang berbeda untuk pengguna berbahasa Inggris di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Australia, tetapi kontennya sama, Anda dapat menambahkan anotasi hreflang ke halaman agar pengguna di berbagai wilayah dapat melihat halaman yang tepat.


Elemen kanonis salah :
Beberapa sistem pengelolaan konten (CMS) atau plugin CMS dapat menggunakan teknik kanonikalisasi dengan tidak benar untuk mengarah ke URL yang tidak diinginkan. Periksa HTML Anda dengan alat developer di browser untuk mengetahui apakah demikian. Jika situs Anda menunjukkan preferensi URL kanonis yang tidak terduga, mungkin karena penggunaan rel="canonical" atau pengalihan 3xx yang tidak benar, hubungi penyedia CMS Anda dan laporkan error ini kepada mereka.


Konfigurasi server salah :

  • Server mungkin salah dikonfigurasi sehingga menampilkan konten dari example.com sebagai respons atas permintaan untuk URL di other.example
  • Dua server web yang tidak berkaitan dapat menampilkan halaman soft 404 identik yang gagal diidentifikasi Google sebagai halaman error. Jika melihat hal ini, hubungi penyedia hosting Anda.

Peretasan yang berbahaya :

Beberapa kesalahan konfigurasi hosting dapat menyebabkan pemilihan URL lintas domain yang tidak diharapkan. Contoh: Beberapa serangan di situs menunjukkan kode yang menampilkan pengalihan 3xx HTTP atau menyisipkan anotasi link rel="canonical" lintas-domain ke dalam <head> HTML atau header HTTP. Hal ini biasanya mengarah ke URL yang menghosting konten berbahaya atau berisi spam. Dalam kasus ini, algoritma kami dapat memilih URL yang berbahaya atau berisi spam tersebut, bukan URL di situs yang disusupi.


Konten bersindikasi :

Sebaiknya jangan gunakan elemen link kanonis jika ingin menghindari duplikasi oleh partner sindikasi, karena halaman tersebut sering kali sangat berbeda. Solusi yang paling efektif bagi partner adalah memblokir pengindeksan konten Anda. Untuk informasi selengkapnya, lihat Menghindari duplikasi artikel di Google Berita, yang juga berisi saran tentang pemblokiran konten bersindikasi dari Google Penelusuran.


Situs peniru :

Dalam situasi yang jarang terjadi, algoritma kami dapat memilih URL dari situs eksternal yang menghosting konten Anda tanpa izin. Jika Anda yakin bahwa ada situs lain yang menggandakan konten Anda dengan melanggar hukum hak cipta, Anda dapat menghubungi host situs untuk meminta penghapusan. Selain itu, Anda dapat meminta Google untuk menghapus halaman yang melakukan pelanggaran dari hasil penelusuran kami dengan mengajukan permintaan berdasarkan Digital Millennium Copyright Act.

 

Demikian artikel ini ditulis. Mudah-mudahan bermanfaat. Kami bukanlah ahli SEO, tentu saja artikel ini masih jauh dari sempurna.



Attention please :

Change to WEB Version, and please use the Google Translate facility that we have provided, for those of you who do not understand Indonesian. All posts on this blog are merely suggestions and input to you.










Related Posts

Post Bottom Ad